PURWOREJO - Warga Desa Girimulyo Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo berharap adanya pembangunan infrastruktur desa, terutama jalan dan jembatan sebagai jalur ekonomi pedesaan dengan desa-desa lain di wilayah Kecamatan Bruno Purworejo. Mengingat selama ini akses perekonomian antardesa itu sudah bergantung pada pasar Desa Girimulyo, namun akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan.
”Jangankan sepeda motor, jalan kaki saja susah. Mereka kalau pergi ke pasar desa berangkat sekitar pukul 04.00 WIB dengan membawa obor melalui medan jalan naik turun pegunungan,” kata Kepala Desa (Kades) Girimulyo Turahman kepada KR di sela-sela menyetor pajak bumi dan bangunan (PBB) warganya dengan menggunakan uang koin sebanyak sekitar 50.000 keping atau senilai Rp 25.002.900 di Kantor Kecamatan Kemiri, Kamis (12/1).
Harapan pembangunan infrastruktur desa itu lanjut Turahman, sebagai imbal balik karena warganya selama ini selalu taat membayar pajak. Bahkan sebelum surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) dibagikan, warga sudah setor dana untuk pelunasan PBB. Menurutnya, infrastruktur desa yang menghubungkan dengan desa-desa di sekitarnya, terutama jalur Girimulyo-Dukuh Puspo Desa Puspo Kecamatan Bruno, Girimulyo-Dukuh Duduhan Desa Puspo, Girijoyo-Desa Sumoleter Kecamatan Bruno, dan jalur Girimulyo-Desa Girijoyo juga Kecamatan Kemiri sangat buruk. Termasuk Jembatan Sungai Jali di desa itu yang tidak bisa dilalui kendaraan. ”Akses ekonomi desa selama ini mengandalkan Pasar Girimulyo karena paling dekat, namun karena infrastruktur desa buruk, sehingga untuk menjual hasil bumi membutuhkan perjuangan berat,” jelas Turahman.
Selama ini kata Turahman, pihaknya selalu berupaya memenuhi kewajibannya dengan taat membayar PBB lebih awal. Bahkan PBB selalu direncanakan sejak awal tahun dengan sistem menabung bersama-sama melalui majelis taklim (pengajian), maupun dasawisma. ”Hasilnya sebelum SPPT dibagikan, dana sudah disetor ke pihak penerima PBB di kantor kecamatan,” jelasnya.
Dari hasil tabungan warga untuk pelunasan PBB tahun 2012 terkumpul dana Rp 25.002.900 yang terdiri dari 50.000 keping lebih uang koin yang terdiri dari Rp 500-an atau sembilan kandi (karung). Uang sebanyak itu diperkirakan masih sisa untuk membayar 2.206 bidang tanah warganya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :
