PURWOREJO, suaramerdeka.com - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Purworejo masih relatif tinggi. Data hingga akhir tahun 2011, setidaknya ada 61 kasus yang dilaporkan ke Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP). Jumlah itu memang menurun dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 81 kasus.
Titik Mintarsih, Kasubid Perlindungan Perempuan BKBPP mengungkapkan, jumlah yang dilaporkan itu tidak menjadi data riil KDRT di Kabupaten Purworejo. " (jumlah) Itu merupakan data laporan yang masuk ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Purworejo "Puspita" (Purworejo Eksis Peduli terhadap Wanita dan Anak)," katanya.
Dia memperkirakan, jumlah KDRT bisa jadi jauh lebih besar dari data itu. Pasalnya, seperti diketahui tidak semua korban KDRT berani melapor. Banyak yang beranggapan pelaporan itu akan membuka aib keluarga.
Menurut Titik, dari keseluruhan yang dilaporkan tersebut, mayoritas penyebabnya adalah kekerasan seksual, termasuk dengan korban anak-anak yang masih di bawah umur. Selain itu, juga penelantaran ekonomi. "Untuk korban anak-anak, mayoritas prosesnya sampai di pengadilan," katanya.
Untuk menekan jumlah KDRT, sambungnya, BKBPP telah membentuk Pos Penanganan Kekeran dan Konsultasi Keluarga Desa (P2K3) di setiap desa. Lembaga ini diharapkan bisa berperan aktif mengurangi potensi-potensi KDRT. Selain melakukan advokasi terhadap kasus KDRT yang terjadi di wilayahnya, lembaga itu juga akan melakukan sosialisasi untuk pencegahan KDRT. "P2K3 ini melibatkan pengurus PKK melalui kelompok kerja (Pokja) I," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang melihat atau bahkan menjadi korban KDRT agar tidak usah sungkan melaporkan ke P2TP2A. Lembaga tersebut akan membantu mengadvokasi dan memfasilitasi penyelesaian terbaik.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :