PURWOREJO
- Putusnya jalur utama penghubung Kabupaten Purworejo dengan Wonosobo
di Desa Burat Kecamatan Kepil Wonosobo karena longsor, tidak mengganggu
pasokan sayuran dari Wonosobo. Harga sejumlah sayuran dari sentra
penghasil di wilayah itu tetap stabil. Kenaikan terjadi pada beberapa
jenis sayuran, namun bukan karena dampak bencana. Sayuran datang ke
Pasar Pagi Suronegaran di Purworejo pada pukul 22.00 WIB.
"Meski
jalan putus, pasokan selalu datang tepat waktu, pengepul mungkin sudah
antisipasi dengan berangkat lebih awal," kata Nur Yuliana (25) pedagang
sayuran asal Kretek Wonosobo di Pasar Suronegaran kepada KR, Rabu (4/1).
Menurutnya,
banyak jalur lain untuk menghubungkan Wonosobo dengan Purworejo.
Kendaraan pengangkut sayuran biasanya memilih jalur
Wonosobo-Mangklong-Purworejo, Wonosobo-Kepil-Nglaris-Purworejo serta
Wonosobo-Bruno-Purworejo. Kenaikan harga sayuran hanya terjadi pada
kubis dari Rp 2.500 menjadi Rp 4.000 perkilogram dan tomat dari Rp 5.000
menjadi Rp 13.000 perkilogram. Cabai merah keriting naik dari Rp 20.000
menjadi Rp 30.000 dan cabai rawit dari Rp 7.000 menjadi Rp 13.000.
Sementara, produk hasil pertanian Wonosobo seperti kentang stabil pada
Rp 6.000 perkilogram.
"Bencana
tidak berpengaruh terhadap harga sayur di Purworejo. Kenaikan justru
karena minimnya pasokan yang sudah terjadi sejak sebulan lalu,"
terangnya.
Pedagang
lain Supriyanto (40) menambahkan, kenaikan tidak terjadi lagi karena
harga jual yang sudah mahal. Jika pedagang nekat menaikkan, lanjutnya,
mereka bisa ditinggalkan konsumen. Meski demikian, bencana tersebut
meningkatkan biaya transportasi dari Wonosobo ke Purworejo sebesar Rp
5.000 perorang. "Memang biaya transportasi naik, namun kami tidak akan
menaikkan harga sayuran karena nilai jual saat ini sudah tinggi,"
ungkapnya.
Sementara
itu, pedagang asal Ngablak Magelang Rumi (45) menambahkan, stabilnya
harga sayuran lokal kemungkinan karena adanya produk impor. Komoditas
wortel asal China sudah dijual di Purworejo sejak dua bulan terakhir
dengan harga Rp 8.300 perkilogram, sedangkan produk lokal stabil pada Rp
7.500 perkilogram.
Meski
lebih mahal, namun wortel impor lebih bagus kemasan dan bentuk umbinya.
Namun, konsumen tetap memilh produk lokal karena tanpa pengawet dan
rasanya lebih enak.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :
-Jalur Wonosobo-Purworejo Putus ; Pasokan Sayuran Tetap Lancar-Longsor Tutup Jalan, Ribuan Warga Terisolasi