Pengalihan sejumlah jalur Kopada dengan tidak melintas depan Pasar Induk Baledono Purworejo ternyata dipilih untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi Terminal Share it. Sementara sikap para pedagang pasar yang mengancam boikot tidak membayar retribus terhadap perubahan jalur itu berpotensi hilangnya PAD dari retribusi pasar induk terbesar di Purworejo itu yang mencapai Rp 331 juta.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Pariwisata (Dishubkominpar) Drs H Harnudin Burhan MM didampingi Kabid Lalu lintas dan Angkutan Jalan Wahyudi SSos MM mengungkapkan, pengalihan jalur ini bukanlah keputusan sepihak. Langkah itu ditempuh melalui koordinasi lintas sektor, termasuk dengan melibatkan perwakilan kru angkutan.
"Namun jika kemudian ada gejolak dari pedagang, kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Namun sementara ini Kopada dari arah utara masih tetap harus melintas lewat Jalan Veteran dan Jalan KHA Dahlan, "ungkapnya saat dikonfirmasi Rabu (25 / 1).
Burhan menuturkan, pengalihan jalur itu juga sebagai tindak lanjut kegiatan operasi gabungan bersama Satlantas Polres Purworejo dalam rangka menertibkan lalu lintas di perkotaan pada akhir Desember 2011 lalu. "Selama dua hari pemantauan, ternyata keberadaan angkutan yang sering bongkar muat penumpang dan barang di depan Pasar Baledono menimbulkan kemacetan dan kerawanan kecelakaan," imbuhnya.
Kopada yang seharusnya masuk melalui gang menuju Terminal Share it selama ini juga justru masuk lewat Jalan Pramuka dan makin menambah parah kemacetan. Terlebih di sisi Jalan Pramuka juga banyak PKL yang menggelar dagangan sehingga mempersempit bahu jalan sampai perempatan Kembang.
Selain itu, Kopada yang masuk ke Jalan Pramuka biasanya akan tersendat karena harus bergantian dengan Kopada yang keluar dari Terminal Share it. Alhasil, di Jalan Pramuka selalu terjadi penumpukan kendaraan dan membuat arus lalu lintas semrawut.
"Padahal daerah ini kan wajah Kota Purworejo. Karena itu para kru angkutan diajak berembug dan mereka sepakat dengan pengalihan jalur dari perempatan Posis belok kanan masuk Jalan Veteran, dan di pertigaan Plaza belok ke kiri melalui Jalan KH Ahmad Dahlan. Dengan jalur baru ini, maka semua Kopada dari utara akan masuk terminal kongsi, "terangnya.
Wahyudi menambahkan, Kopada yang mengalami perubahan jalur itu antara lain Kopada Jalur C (Purworejo-Kaliboto), Jalur 8 (Puworejo-Banyuasin), Jalur 18 (Purworejo-Ngasinan), Jalur 27 (Purworejo-Redin), Jalur 45 (Purworejo-Cacaban, Kalitapas), Jalur 46 (Prworejo-Sidomukti), dan Jalur 47 (Purworejo-Kaliboto, Kalitapas) . "Total keseluruhan armadanya ada sekitar 96 unit kendaraan," katanya.
Kepala Terminal Purworejo Agus Darmanto SSos menambahkan, pengalihan jalur itu juga bertujuan untuk mengoptimalisasi pendapatan dari retribusi Terminal Share it atau yang lebih dikenal sebagai Terminal Brengkelan.
Tahun ini, kata dia, PAD Terminal Share it ditarget Rp 140 juta. "Pengalihan jalur ini juga untuk kepentingan bersama. Tidak bisa sertamerta kita hanya mengakomodasi kepentingan kelompok tertentu dengan mengabaikan kepentingan umum yang lebih luas," ujarnya.
Sementara itu para pedagang Pasar Baledono yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar (Papas) menuntut persoalan ini tidak hanya ditanggapi secara dingin. Jika ancaman pedagang untuk menolak membayar retribusi pasar benar-benar dilakukan, maka potensi pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 331.879.375 akan raib.
Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Agus Wahyutomo SH mengaku cukup khawatir dengan sikap pedagang tersebut. "Kami akan segera koordinasi dan melakukan pendekatan kepada pedagang melalui Papas untuk menemukan solusi terbaik," imbuhnya.
Agus Wahyutomo mengaku baru mengetahui sikap para pedagang itu setelah ada pemberitaan di media. Sebelumnya, pihaknya tidak terpikir jika kebijakan pengalihan jalur itu bakal berdampak serius terhadap para pedagang di Pasar Baledono. Ia berharap para pedagang bisa berpikir dengan rasional dan kepala dingin.
Ketua Papas Baledono H Sumedi menyebutkan, sikap yang disampaikan Papas itu merupakan aspirasi dari pedagang yang mengeluh jika kondisi pasar semakin sepi sejak pengalihan jalur. Ia berharap aspirasi itu bisa ditampung dan dicarikan solusi yang terbaik agar tidak memicu gejolak yang lebih luas.
"Kalau diacuhkan, pemerintah daerah sendiri yang akan rugi. Di Pasar Belodono ada sekitar 1.700 pedagang, jadi sudah semestinya aspirasi mereka diakomodasi, jangan sampai daerah merugi karena kehilangan potensi retribusi, "tegasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :
