------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO - Pesisir selatan Kabupaten Purworejo antara lain Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi rawan dilanda angin kencang. Dalam dua bulan terakhir, angin kencang terjadi di sejumlah desa Kecamatan Grabag hingga merobohkan sejumlah pohon dan menerbangkan atap rumah milik puluhan warga. Selain membahayakan keselamatan, hembusan angin juga menyebabkan tanaman padi usia muda ambruk dan petani terancam gagal panen. Bahkan, saat angin kencang melanda di Grabag pada Selasa (20/3), sejumlah pohon tumbang dan menimpa kabel listrik sehingga mengakibatkan aliran di Desa Nambangan padam. "Sejak pagi listrik padam, sebab kabel listrik PLN putus tertimpa pohon wadang setinggi 20 meter milik Asliyah, salah satu warga kami. Atap belasan rumah warga juga rusak diterbangkan angin," ujar Binarto Lurah Nambangan, saat ditemui KR, Rabu (21/3). Warga secara mandiri langsung mengatasi dampak bencana dengan gotong royong membersihkan pohon tumbang dan memperbaiki atap. Pihak desa juga sudah melapor kepada PLN dan meminta petugas memperbaiki jaringan listrik yang rusak. Angin kencang melanda kawasan selatan hampir setiap hari, saat pagi atau malam. Hembusan datang selama kurang lebih setengah jam disertai dengan hujan rintik-rintik. Tanaman Padi Petani di Nambangan Parto Suwarno (70) menambahkan, angin kencang menyebabkan sawahnya mengalami gagal panen. Tanaman padi berumur 70 hari di lahan seribu meter persegi ambruk dan sebagian besar bulir dipastikan tidak akan berisi beras. "Kalau tanaman ambruk berusia di atas 90 hari tidak jadi masalah karena tetap bisa dipanen. Namun, kalau usia di bawahnya, gabah tidak akan berisi karena batang patah dan menghentikan proses distribusi sari makanan," terangnya. Kasi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Purworejo, Hardoyo mewakili Kepala Kesbanglinmas Drs Boedi Hardjono menambahkan, daerah pesisir selatan memang rawan angin kencang karena sering terbentuk badai di Samudera Hindia yang masuk wilayah Australia. Sedangkan bencana yang terjadi dalam dua bulan terakhir disebabkan aktivitas Badai Lua di wilayah tersebut. Selain pesisir selatan, hampir seluruh daerah di Purworejo rawan terkena bencana angin kencang dan puting beliung. Kawasan rawan terdapat di pegunungan karena banyaknya pohon tinggi yang tumbuh di sekitar permukiman warga. "Angin kencang bisa terjadi di daerah manapun di Purworejo, namun kalau ada aktivitas badai tropis, wilayah pesisir selatan memang paling rawan dan masyarakat harus waspada," tegasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Pesisir Selatan Rawan Angin Kencang
-Harga Bensin Eceran Mulai Naik
-Petani di Purworejo Terancam Serangan Wereng Coklat
-Permohonan Rekomendasi BBM Meningkat Drastis
-Jam Pendidikan Agama di Sekolah Masih Kurang
-130 Guru PPKN Ikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
-Guru Pemukul Siswa Dibebastugaskan Mengajar
-Harga Bensin Eceran Mulai Naik
-Petani di Purworejo Terancam Serangan Wereng Coklat
-Permohonan Rekomendasi BBM Meningkat Drastis
-Jam Pendidikan Agama di Sekolah Masih Kurang
-130 Guru PPKN Ikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
-Guru Pemukul Siswa Dibebastugaskan Mengajar